Selasa, 01 Maret 2011

Indahnya Budaya Betawi di Pinggiran Jakarta




Anda jenuh dengan tempat refressing yang sering anda kunjungi? Anda bias berkumjung ke tempat wisata budaya dan 4M Murah, Meriah, Menarik, Mindidik yang terpenting kita bias ikut serta melestarikan budaya nusantara Indonesia khususnya dudaya DKI Jakarta yang merupakan Ibu Kota Indonesia dan Betawai yang merupakan penduduk aslinya. Namun dengan semakin lama Kebuyaan tersebut hamper hilang, bahwa sesungguhnya penduduk asli Jakarta adalah orang Betawi. Untuk menghindari menghilangnya kebuyaan tersebut para sesepuh dan beberapa orang yang peduli dengan itu berkomunikasi dengan Pemda DKI supaya para generasi selanjutnya bias terus melihat dan melestarikan budaya nenek moyang mereka. Sementara itu Pemda sangat menangapi hal iu dengan serius. Maka dibuatlah suatu tempat pelestarian dan pengembangan budaya betawi secara berkesinambungan. Yang diberinama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berlokasi si Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.










Sampai di Setu Babakan tempat yang dibangun sekitar pertengahan Oktober tahun 2000 ini. Kita akan di sambut dengan Gapura Besar bertuliskan ‘Pintu Masuk I Bang Pitung Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan’. Nah, dari situ kita sudah mulai menemui rumah-rumah berarsitektur Betawi. Dan ternyata tak hanya warga Betawi yang boleh punya rumah di Perkampungan Setu Babakan pendatang pun boleh membeli tanah kemudian membangun rumah di sana, hanya saja karakteristik fisik bangunannya harus menyesuaikan dengan arsitektur Betawi.

Tak jauh dari pintu masuk ada sebuah gang di sebelah rumah besar. Masuk ke dalam gang tersebut memudahkan kita sampai ke arena wisata budaya ini. Di tengah areal tersebut akan kita temui panggung besar yang juga beraritektur Betawi. Di tempat tersebut kita bisa melihat berbagai pertunjukan kesenian Betawi seperti Pagelaran Seni Budaya Betawi setiap hari Minggu sekitar pukul 14.00-17.00 (Wib), Latihan Tari Betawi pada hari Minggu dan Jumat pagi, serta Rabu sore.

Kita juga bisa menyaksikan beberapa anak kecil dan remaja bergantian menari tarian Betawi di panggung. Tari-tarian seperti Sirih Kuning, Nandak Ganjen, dan Lenggang Nyai di bawakan dengan apik oleh para peserta Sanggar Budaya Betawi Setu Babakan yang beranggotakan kurang lebih 500 anak-anak dan remaja .


Setu Babakan yang dulunya merupakan bagian dari kampung Kalibata menawarkan tiga paket wisata, yakni Wisata Budaya, disini kita bisa menikmati pagelaran seni baik itu musik, tarian, maupun teater pada setiap hari minggu sekitar pukul 14.00-17.00 (Wib). Atraksi upacara maupun prosesi budaya seperti upacara pernikahan, sunatan, akekah, hatam quran, nujuh bulan, dan banyak lagi lainnya pada setiap tahun di Bulan Juli. Atau kita juga bisa sekedar melihat latihan anak-anak dan remaja menari maupun bermain silat. Selain itu deretan rumah-rumah khas betawi akan dengan mudah kita temui. Dan kita bisa menggunakannya sebagai tempat arisan, maupun pengajian. Lingkungannya yang asri juga membut banyak pengunjung datang untuk sekedar berpiknik bersama keluarga. Apalagi untuk masuk ke perkampungan budaya ini kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tiket masuk. Pengunjung hanya dikenai biaya untuk parkir saja.

Kemudian yang tidak kalah menarik yaitu, Wisata Air. Setu Babakan dan Setu Mangga Bolang yang ada di situ disa dijadikan tempat memancing yang seru bersanma teman, keluarga bahkan pacar. Seperti saat saya ke sana. Deretan pengujung memadati hampir setiap pinggiran Setu. Ada yang sedang asik bermesaraan dengan pacar, sekedar ngobrol-ngobrol dengan teman se-gank, maupun yang sedang menyantap makanan bersama keluarga di atas tikar yang mungkin sengaja mereka siapkan dari rumah. Dan disana kita tidak perlu khawatir kelaparan. Deratan penjaja makanan sepanjang yang Setu Babakan seakan tidak berujung. Dan ini pun unik, karena di sini kita bisa menemui berbagai macam makanan khas Betawi. Dari mulai soto betawi, kerak telor, serabi, gado-gado, hingga semur jengkol pun tersedia di sini. Jadi kita tidak perlu berlama-lama menunggu Pekan raya Jakarta untuk menikmati semua makanan khas Betawi tersebut.

Untuk yang ingin menyusuri Setu pihak pengelola menyediakan sepeda air. Dengan tarif sebesar Rp. 8000,- kita bisa menikmati Setu Babakan di atas air. Ingin naik delman, disini juga ada lho. Tinggal negosiasi harga dengan pengemudi delman kita bisa berkeliling Setu dengan delman. Atau mungkin kita hanya ingin bersantai-santai menikmati pemandangan Setu Babakan. Kita bisa duduk di pingggir-pinggir Setu. Karena di sana disediakan bangku-bangku untuk duduk di pinggir Setu tersebut.

Selain dua jenis wisata tadi ditambah wisata kuliner tentunya. Ada satu lagi paket wisata yang ditawarkan tempat ini. Wisata Agro, uniknya di sini wisatawan tidak akan diajak ke perkebunan atau pertanian. Melainkan diajak pelataran rumah-rumah penduduk yang terdapat tanaman-tanama khas Betawi. Nantinya para wisatawan akan disambut dengan dipetikan buah sebagai tanda penghormatan. Jika wisatawan tertarik ingin memetik sendiri dan membawa pulang, tentunya ia harus membayar. Buah-buahan yang bisa dinikmati di Perkampungan Budaya Setu Babakan antara lain Belimbing, Rambutan, Buni, Jambu, Dukuh, Menteng, Gandaria, Mengkudu, Namnam, Kecapi, Durian, Jengkol, Kemuning dan banyak lagi, hingga buah langka seperti Krendang.

Dan Setu Babakan juga menyediakan pemandu untuk semua paket tersebut. Paket-paket wisata di tempat ini pun masih bisa di sesuaikan dengan keinginan si pengunjung. Begitu pula dengan biaya pemandu dan lainnya. Semua masih bisa dibucarakan dan belum ada standar yang baku untuk semua paket wisata ini.

Tapi selain berbagai paket wisata unik dan seru yang bisa kita jumpai di tempat ini. Ternyata Setu Babakan juga memiliki aturan khusus yang juga masih berakar pada Budaya Betawi. Diantaranya. Pengunjung diharapkan sudah meninggalkan lokasi mulai pukul 18.00 (Wib), karena menurut pengelola jika pengunjung masih di sini di atas pukul tersebut, bisa jadi niatnya sudah bukan lagi sebagai tempat berekreasi namun lebih ke hal-hal negatif. Kemudian yang unik lagi semua kegiatan di tempat ini di usahakan berhenti ketika terdengar suara adzan. Gimana seru kan? yang menarik lagi kita tidak perlu merogoh kocek yang banyak untuk berwisata ke tempat ini. Wisata murah sekaligus mendidik dan melestarikan budaya rasanya patut dicoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar